Monday 29 June 2009

KARAKTER KOVALEN


Jika 2 atom yang berbeda berdekatan dan membentuk ikatan kovalen, maka tarikan kedua inti atom terhadap pasangan elektron ikatan tidak sama, sehingga densitas elektron pada kedua atom menjadi tidak sama, dimana pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik kearah atom yang lebih kuat menarik elektron.

Misal: pada molekul HCl, atom Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih tinggi dibanding atom H, sehingga atom Cl akan lebih kuat menarik elektron ikatan dibanding atom H, akibatnya pasangan elektron ikatan akan tertarik lebih kuat ke arah atom Cl sehingga densitas elektron akan lebih besar disekitar atom Cl dibanding atom H. Dengan lebih besarnya densitas elektron di sekitar atom Cl menyebabkan atom Cl lebih menjadi negatif, sementara atom H menjadi lebih positif karena densitas elektron kecil disekitar atom H.


Adanya densitas electron antara ke dua inti atom menjadi ciri khas dari ikatan kovalen, yang disebabkan karena terdistorsinya awan electron anion oleh kation.
Kemampuan kation mempolarisasi anion tergantung pada muatan positif dan ukuran kation. Efek kation terhadap anion sebanding dengan besarnya muatan positif, dan berbanding terbalik dengan ukuran kation. Perbandingan besarnya muatan dan ukuran kation disebut juga dengan potensial ionik.


Trend karakter kovalen senyawa dalam satu perioda:

Contoh: senyawa LiCl, BeCl2 dan BCl3

Sebagai kation dalam senyawa adalah Li+, Be2+, B3+ dimana masing-masingnya terikat dengan satu atau lebih ion Cl. Dalam satu perioda, muatan inti dari kiri ke kanan semakin bertambah sementara ukuran kation dari Li+ ke B3+ semakin berkurang. Jika muatan bertambah maka semakin besar potensial ionik, semakin besar pula kemampuan muatan positifnya untuk mempolarisasi anion sehingga semakin besar karakter kovalen ikatan.

Jika senyawa tersebut diurut berdasarkan karakter kovalennya maka diperoleh;

LiCl < BeCl2 < BCl3

BeCl2 lebih ionik dibanding BCl3 dan LiCl lebih berkarakter ionik dibanding BeCl2.


Trend karakter kovalen senyawa dalam satu golongan:

Contoh: BeCl2, MgCl2, CaCl2

Dalam satu golongan dari atas ke bawah muatan kation tetap, sementara ukuran kation bertambah sehingga potensial ionik berkurang. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa dari atas ke bawah dalam satu golongan kemampuan kation untuk mempolarisasi anion semakin berkurang. Jika di urut berdasarkan sifat kovalennya maka diperoleh:

BeCl2 > MgCl2 > CaCl2

MgCl2 lebih ionik dibanding BeCl2 dan CaCl2 lebih ionik dibanding MgCl2.

No comments:

Post a Comment